Mengenal Jenis Bata Tahan Api dan Kelebihannya

Posted on

Bata tahan api (fire brick) adalah salah satu material bangunan khusus yang dirancang untuk menahan temperatur tinggi tanpa mengalami kerusakan secara struktural maupun kimia. Material ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti peleburan logam, pembangkit listrik, serta perapian rumah tangga. Karena kemampuannya menahan panas ekstrem, bata tahan api menjadi komponen penting dalam sistem pembakaran untuk menjaga efisiensi dan keamanan struktur.

Jenis Bata Tahan Api
tokopedia.com

Jenis Bata Tahan Api dan Kelebihannya

Bata tahan api tersedia dalam berbagai jenis, masing-masing memiliki karakteristik kimia, fisik, dan tingkat ketahanan panas yang berbeda. Fire brick yang juga dikenal dengan sebutan bata api, batu tahan api, atau bata tahan api, termasuk dalam kelompok refractory material jenis formed refractory atau shaped refractory. Artinya, material ini dibuat dalam bentuk dan ukuran tertentu sesuai kebutuhan aplikasi.

Sebagai salah satu jenis refractory, bata tahan api dirancang untuk digunakan dalam lingkungan bersuhu tinggi tanpa kehilangan kekuatan maupun stabilitas kimianya. Artikel ini akan membahas secara lebih rinci mengenai jenis-jenis bata tahan api dan karakteristik masing-masing.

Proses Pembuatan Bata Anti Api

Proses pembuatan bata tahan api terdiri dari beberapa tahapan yang saling berkaitan untuk menghasilkan material dengan ketahanan suhu tinggi yang optimal. Tahap pertama adalah pemilihan bahan baku (material selection), di mana dipilih material seperti tanah liat tahan api, alumina, atau silika sesuai dengan jenis bata yang akan dibuat. 

Selanjutnya, bahan tersebut dihancurkan dan disaring (crushing and screening) untuk memperoleh ukuran partikel yang sesuai. Setelah itu, dilakukan proses pencampuran dan pengadukan (mixing and kneading) hingga terbentuk campuran yang homogen. Proses pembentukan (forming and pressing) dilakukan menggunakan mesin press bertekanan tinggi hingga 600 ton dengan metode semi dry pressing atau dry pressing, guna menciptakan bata dengan bentuk yang presisi dan kepadatan tinggi.

Setelah dibentuk, bata dikeringkan dan dibakar (drying and firing) dalam tungku khusus seperti shuttle kiln atau tunnel kiln. Proses pembakaran ini dilakukan pada suhu sekitar 1400 °C hingga bata mencapai kondisi sintering, yaitu tahap di mana material menjadi matang dan memperoleh kekuatan maksimal. 

Tahap akhir adalah finishing yang mencakup pemeriksaan kualitas, penghalusan, pemotongan jika diperlukan, dan pengemasan. Dengan melalui rangkaian proses ini, batu tahan api siap digunakan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan material tahan panas tinggi, seperti industri logam, pembangkit listrik, dan perapian rumah tangga.

Bata Tahan Api jenis Alumina Silica

Jenis bata tahan api ini dibagi menjadi dua jenis berikut :

Fire Clay Brick

Fire clay brick merupakan bata tahan api berbasis Alumina Silika yang terbuat dari tanah liat khusus. Komposisi kimianya didominasi oleh kandungan Silika yang lebih tinggi dibandingkan Alumina. Umumnya, kadar Alumina pada bata ini berada di kisaran 20% hingga 48%, sedangkan kandungan Silikanya bisa mencapai hingga 70%.

Kelebihan Fire Clay Brick:

  • Memiliki harga yang sangat terjangkau, sehingga ekonomis untuk berbagai kebutuhan.
  • Mudah dibentuk dan dipasang, sehingga memudahkan dalam proses konstruksi atau pemasangan ulang.
  • Sangat cocok digunakan untuk tungku rumah tangga, oven roti, serta kiln keramik karena ketahanannya terhadap suhu tinggi yang stabil.

High Alumina Brick

High Alumina Brick adalah jenis bata tahan api berbasis Alumina Silika yang memiliki kandungan Alumina jauh lebih tinggi dibandingkan kandungan Silikanya. Umumnya, kadar Alumina berada dalam rentang 50% hingga 96%, sedangkan kandungan Silika berada di bawah 45%. Jenis bata ini memiliki ketahanan sangat tinggi terhadap suhu ekstrem dan sering digunakan pada aplikasi industri berat.

Kualitas High Alumina Brick biasanya diklasifikasikan berdasarkan standar SK (Seger Cone) atau PCE (Pyrometric Cone Equivalent), yaitu standar pengukuran refraktori berdasarkan titik melengkungnya bata berbentuk kerucut saat mendekati suhu leleh. Umumnya, ketahanan suhu berada di atas 2600 °F hingga 4000 °F atau setara dengan SK-26 hingga SK-40.

Kelebihan:

  • Stabil pada suhu sangat tinggi, di atas 1500 °C.
  • Memiliki ketahanan luar biasa terhadap deformasi dan beban termal berat.

Kekurangan:

  • Kurang tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak (thermal shock), sehingga perlu perhatian khusus dalam penggunaannya di lingkungan dengan fluktuasi suhu cepat.

Kualitas Bata Tahan Api

Berikut jenis bata tahan api berdasarkan kualitasnya:

  • Bata tahan api SK – 30
  • Bata tahan api SK – 32
  • Bata tahan api SK – 34
  • Bata tahan api SK – 36
  • Bata tahan api SK – 38
  • Bata tahan api SK – 40

Berdasarkan channel Youtube @NOBEL BANGUN PERKASA kualitas jenis bata tahan api  perbedaannya adalah  semakin tinggi SKnya maka akan menahan temperatur suhu semakin tinggi pula.  Contoh: SK 30 bisa menahan temperatur suhu 1050 derajad celcius dan untuk SK  38 bisa menahan temperatur suhu sampai 1600 derajad celcius.

Bata Tahan Api ASTM C-27

Kualitas bata tahan api berdasarkan ASTM C-27 dapat dikelompokan sebagai berikut:

  1. Fire clay brick yang meliputi :
  • Super Duty
  • High Duty
  • Semi Silica
  • Medium Duty
  • Low Duty

 High Alumina brick, dengan kandungan Alumina sebagai berikut :

  •         Bata tahan api HA-50, dengan kandungan Alumina 50%
  • Bata tahan api HA-60,  dengan kandungan Alumina 60%
  • Bata tahan api HA-70,  dengan kandungan Alumina 70%
  • Bata tahan api HA-80,  dengan kandungan Alumina 80
  •  Bata tahan api HA-85,  dengan kandungan Alumina 85%
  • Bata tahan api HA-90,  dengan kandungan Alumina 90%
  • Bata tahan api HA-99,  dengan kandungan Alumina 99%

Bentuk dan Ukuran Bata Tahan Api

Berdasarkan bentuk dan ukuran bisa dikategorikan sebagai berikut:

Bata tahan api standar

Bata tahan api tipe standar digunakan untuk pasangan dinding bata tahan api yang memiliki bentuk rata dan lurus. Memiliki ukuran bata 230 x 114 x 65 serta 230 x 114 x 75

Bata tahan api khusus

Jenis bata tahan api berbentuk khusus dapat diproduksi melalui dua metode utama, yaitu pressing dan precast. Pressing adalah proses pembentukan menggunakan mesin press bertekanan tinggi, dengan tekanan yang dapat mencapai hingga 600 ton. Metode ini menghasilkan bata dengan tingkat kepadatan tinggi, dimensi presisi, dan kekuatan mekanik yang baik, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan tinggi terhadap tekanan dan suhu.

Precast dilakukan melalui proses casting (penuangan) dan vibrating (getaran) menggunakan material tahan api khusus. Metode ini memungkinkan pembentukan bata dalam berbagai bentuk kompleks yang tidak bisa dicapai dengan mesin press, seperti lengkungan, ceruk, atau struktur khusus. Bata tahan api hasil precast banyak digunakan pada area tungku atau konstruksi industri yang memerlukan desain khusus.

Fungsi Batu Bata Tahan Api

Di bawah ini merupakan fungsi dari batu bata tahan api:

  • Untuk pelindung shell
  • Melakukan proses reduksi
  • Menjaga kestabilan suhu
  •  Bisa menghemat panas

 Kelebihan bata tahan api

  • Karena sudah melalui proses sintering waktu dalam pembuatannya kemungkinan untuk terjadi cracking sangat kecil
  • Tidak perlu lagi menggunakan refractory dry out yang panjang setelah instalasi
  • Daya tahan sangat baik
  • Ketahanan sangat baik terhadap perubahan cuaca

Memilih jenis bata tahan api dengan tepat sangat penting karena akan berdampak langsung terhadap efisiensi energi dan jangka umur pakai sistem. Untuk itu, sangat penting untuk selalu konsultasikan dengan para ahlinya atau produsen sudah terpercaya dalam menentukan spesifikasi bata tahan api yang sesuai untuk diaplikasikan untuk apa.